BAMBOONESIA

Bambu dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sangat tidak terpisahkan, bahkan bisa dikatakan bahwa bambu merupakan sebuah budaya di Indonesia. Namun demikian, sedikit sekali orang yang menyadari bahwa keberadaan bambu sudah sedemikian terancam. Hal ini bisa kita buktikan bahwa sudah sangat jarang kita temui hutan bambu di Indonesia, bahkan kebun kebun bambu pun sudah sangat jarang kita temui.
Latar belakang tadi, hanyalah sebuah ungkapan bahwa kepedulian kita terhadap bambu sangatlah rendah dan tidak berbanding lurus terhadap eksploitasi bambu dalam kurun waktu yang sangat panjang. Bahkan sepengetahuan penulis, tidak ada satupun dari jenis bambu yang masuk dalam kebijakan pemerintah sebagai tanaman yang dilindungi. Sangat menyedihkan memang. Dari sekitar 160 jenis bambu yang hidup di Indonesia, sebagian besar terancam punah dan bahkan 30 persen diantaranya merupakan jenis bambu endemik aseli Indonesia (kompas, 27 Jun 2009). Jarang sekali kita dengar ada proyek rehabilitasi hutan bambu di Indonesia, yang menyedihkan daftar hutan bambu yang ada di Indonesia pun sangat sulit ditemui. Sekali lagi bisa kami katakan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan kecerobohan dalam mengelola kekayaan alam yang kita miliki.
Dimulai dengan kegiatan pendataan hutan/kebun bambu yang sebarannya disekitar wilayah kabupaten Bandung penulis bekerja sama dengan komunitas seni karinding dan celempung Kisunda mencoba melakukan pendataan hutan/kebun bambu yang ada di wilayah kab Bandung.
Disisi lain kami pun berjuang melakukan kegiatan pembibitan pohon bambu walaupun masih dalam skala kecil. Semua kami lakukan dengan biaya sendiri, yang didapat dari hasil kegiatan seni.
Dengan sikap optimis, kami yakin sekali bahwa kegiatan Bamboonesia bisa memberikan manfaat bagi kelestarian hutan/kebun bambu yang ada.
Dari hari kehari, semakin bertambah jumlah anggota dikomunitas kami, ini menandakan bahwa kegiatan ini mendapat respon dari berbagai kalangan masyarakat. Sehingga perlu kiranya kami lakukan pemantapan program program kegiatan yang menunjang pelestarian hutan bambu Indonesia.
Target kami tidak hanya bagaimana menanam kembali pohon bambu, lebih jauh kami mencoba untuk mendorong pemberdayaan yang efisien terhadap penggunaan bambu ditunjang melalui keahlian pengelolaan bambu, sehingga keberadan bambu bisa tetap dalam skenario pemanfaatan yang terkendali. Disisi itu, perlu kiranya kembali untuk menerapkan sebuaah tradisi yang mengikat keberandaan bambu dengan masyarakat yang dilatar belakangi oleh sebuah kearifan lokal.Peningkatan nilai ekonomi bambu melalui pengeloalaan yang effisien perlu diciptakan dengan cara pelatihan managerial para pengrajin bambu dibeberapa wilayah. Semoga harapan ini menjadi harapan semua lapisan masyarakat Indonesia. BAMBOONESIA